Inilah Terapi yang Tepat Untuk Atasi ASMA Pada Balita, Kita Lihat Langkah-langkahnya Yuk Bund !!
Dokter spesialis anak, dr Retno Asih Setyoningrum SpA(K) mengatakan bahwa penyebab penyakit asma juga bisa terjadi akibat adanya kelainan pada saluran pernapasan, misalnya banyaknya saluran lendir. Pengetahuan orang tua mengenai asma pada balita akan sangat membantu orang tua untuk menghindarkan anak dari kemungkinan terburuk akibat penanganan asma yang kurang baik.
Pengetahuan tersebut juga akan memudahkan orang tua untuk mengatasi masalah balita yang menderita asma. "Penanganan yang tidak tepat bisa menghambat tumbuh kembang anak di masa yang akan datang," Ujarnya.
SUSAH TIDUR
Retno menuturkan, terdapat beberapa faktor penyebab asma pada balita. Di antaranya adalah faktor genetik di mana si kecil memang mengalami kelainan sejak lahir. Selain itu, bila pada salah satu keluarga ibu atau keluarga ayah, ada yang memiliki riwayat mengidap penyakit ini, maka anak memiliki potensi akan terkena asma. Faktor lingkungan juga turut berpengaruh penyebab asma pada balita.
Ketika si kecil terkena asap tembakau serta tinggal di lingkungan kota yang penuh polusi udara akan lebih mudah bagi si kecil terserang asma. "Reaksi alergi baik reaksi kulit ataupun alergi makanan, serta alergi terhadap binatang juga memicu terjadinya asma pada balita. Oleh karena itu, para orang tua sebisa mungkin menjauhkan anaknya dari hal - hal yang dapat memicu terjadinya serangan asma," paparnya.
Retno menambahkan, ketika si kecil mengalami batuk - batuk pada malam hari maupun ketika bermain dan batuk yang tidak kunjung sembuh, maka orang tua perlu mewaspadai kalau anaknya terserang asma. Bahkan, ketika terserang asma, napas si kecil akan tersengal - sengal dan terkadang disertai suara seperti peluit (mengi). Hal tersebut juga disertai dengan gejala sesak napas dan rasa nyeri di dada.
"Sebaiknya para orang tua memperhatikan anaknya yang mengalami kesulitan setiap kali bernapas. Bahkan, tidurnya pun menjadi sedikit terganggu lantaran kesulitan bernapas," imbuhnya.
JAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN
Retno mengatakan, untuk serangan asma ringan, sebaiknya para orang tua dapat menyediakan inhaler atau serbuk halus untuk di hirup yang digunakan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya serangan asma. Selain itu, orang tua juga dapat mengajak si kecil aktif, tapi jangan membuat dia terlalu capek. Sepanjang gejala asma anak dapat dikontrol dengan baik, aktivitas fisik yang rutin dapat membuat kondisi paru - paru si kecil bekerja dengan lebih efisien.
Retno menambahkan, mengajak anak untuk berolahraga ringan yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi tubuh si anak dapat mengurangi intensitas serangan Asma. Si kecil dapat diajak untuk jogging di pagi hari atau pun naik sepeda di sore hati. Namun perlu diingat agar tidak melakukan aktivitas yang berlebihan karena bila si kecil sudah mulai kecapekan, maka asma bisa kambuh sewaktu - waktu.
"Menjaga kesehatan, termasuk kesehatan saluran pernapasan agar terhindar dari penyakit seperti flu, pilek, batuk merupakan salah satu terapi ampuh agar si kecil terhindar dari serangan asma," paparnya.
Retno menegaskan, menjaga kebersihan rumah itu perlu untuk menghindari debu dan kotoran yang dapat memicu terjadinya serangan asma. Selain itu, sebisa mungkin si kecil dijauhkan dari asap rokok yang ada di sekitar. Terkena asap tembakau saat bayi merupakan salah satu pemicu anak bisa terkena asma. harus ada koordinasi bagi pasangan suami istri yang merokok untuk menjaga kesehatan si kecil.
"Salah satu terapi pencegahan dan pengobatan bagi si kecil yang menderita asma adalah dimulai dari lingkungan rumah tempat tinggal dan membiasakan untuk hidup bersih dan sehat. Selain itu, untuk memastikan kondisi kesehatan balita yang menderita asma, maka sebaiknya harus rutin melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis anak," pungkasnya.
Inilah Terapi yang Tepat Untuk Atasi ASMA Pada Balita, Kita Lihat Langkah-langkahnya Yuk Bund !!
4/
5
Oleh
Hyperdash
